Rabu, 02 September 2015

Ilmu dan Teknologi Pangan

Pengertian Ilmu dan Teknologi Pangan

Teknologi pangan adalah aplikasi dari ilmu pangan untuk sortasi, pengawetan, pemrosesan, pengemasan, distribusi, hingga penggunaan bahan pangan yang aman dan bernutrisi. Teknologi pangan sebagai inti industri sekunder peternakan berperan memanfaatkan hasil ternak dengan menekan kehilangan (loss) sejak panen dan transformasi bahan mentah menjadi produk pangan olahan.
Berdasarkan ilmu pengetahuan aplikasi teknologi pangan dimulai oleh Louis Pasteur ketika melakukan percobaan  untuk mencegah kerusakan akibat mikroba pada fasilitas fermentasi anggur setelah melakukan penelitian terhadap anggur yang terinfeksi.
Teknologi pangan dapat dimulai dari lapangan atau sawah, kalau diambil sebagai contoh padi. Ladang atau tegalan untuk umbi-umbian dan kacang-kacangan. Serta, teknologi pangan sangat erat hubungannya dengan terjaminnya mutu hasil. Teknologi yang baik akan memperkecil kehilangan atau susut saat pengolahan. Pada setiap tingkat pengolahan hendaknya dibarengi dengan kendali mutu, atau ”quality control” sehingga terjamin bahwa hasil sesuai dengan mutu yang diharapkan.
Contoh, peranan teknologi pangan adalah pemanfaatan mikroorganisme sebagai salah satu upaya untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia itu merupakan sebagian kecil contoh pemanfaatannya. Karena, karena pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang pemenuhannya menjadi hak azasi setiap rakyat Indonesia, sebagaimana yang di jelaskan dalam UU No. 7 Tahun 1996 tentang pangan dengan aneka ragam sumber bahan pangan baik nabati maupun hewani guna pemenuhan kebutuhan gizi untuk kesehatan masyarakat.
Umumnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai pangan pokok, yaitu sebagai sumber karbohidrat, sehingga ketergantungan pada beras semakin besar. dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam proses pengolahan produk pangan tersebut. Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain.
Proses pembuatan pangan yang dibantu oleh mikroorganisme misalnya melalui fermentasi, seperti keju, yoghurt, dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Jadi, Pada masa mendatang diharapkan peranan mikroorganisme dalam penciptaan makanan baru seperti mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup mikroorganisme juga akan sangat bermanfaat dalam perbaikan teknologi pembuatan makanan
Teknologi pangan adalah aplikasi dari ilmu pangan untuk sortasi, pengawetan, pemrosesan, pengemasan, distribusi, hingga penggunaan bahan pangan yang aman dan bernutrisi. Teknologi pangan sebagai inti industri sekunder peternakan berperan memanfaatkan hasil ternak dengan menekan kehilangan (loss) sejak panen dan transformasi bahan mentah menjadi produk pangan olahan.
Berdasarkan ilmu pengetahuan aplikasi teknologi pangan dimulai oleh Louis Pasteur ketika melakukan percobaan  untuk mencegah kerusakan akibat mikroba pada fasilitas fermentasi anggur setelah melakukan penelitian terhadap anggur yang terinfeksi.
Teknologi pangan dapat dimulai dari lapangan atau sawah, kalau diambil sebagai contoh padi. Ladang atau tegalan untuk umbi-umbian dan kacang-kacangan. Serta, teknologi pangan sangat erat hubungannya dengan terjaminnya mutu hasil. Teknologi yang baik akan memperkecil kehilangan atau susut saat pengolahan. Pada setiap tingkat pengolahan hendaknya dibarengi dengan kendali mutu, atau ”quality control” sehingga terjamin bahwa hasil sesuai dengan mutu yang diharapkan.
Contoh, peranan teknologi pangan adalah pemanfaatan mikroorganisme sebagai salah satu upaya untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia itu merupakan sebagian kecil contoh pemanfaatannya. Karena, karena pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang pemenuhannya menjadi hak azasi setiap rakyat Indonesia, sebagaimana yang di jelaskan dalam UU No. 7 Tahun 1996 tentang pangan dengan aneka ragam sumber bahan pangan baik nabati maupun hewani guna pemenuhan kebutuhan gizi untuk kesehatan masyarakat.
Umumnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai pangan pokok, yaitu sebagai sumber karbohidrat, sehingga ketergantungan pada beras semakin besar. dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam proses pengolahan produk pangan tersebut. Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain.
Proses pembuatan pangan yang dibantu oleh mikroorganisme misalnya melalui fermentasi, seperti keju, yoghurt, dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Jadi, Pada masa mendatang diharapkan peranan mikroorganisme dalam penciptaan makanan baru seperti mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup mikroorganisme juga akan sangat bermanfaat dalam perbaikan teknologi pembuatan makanan.


Dampak Teknologi panganTerhadap Lingkungan

     Teknologi secara umum berarti keseluruhan peralatan dan prosedur yang terus mengalami penyempurnaan, baik di lihat dari segi pencapaian tujuan maupun proses pelaksanaannya. Teknologi sebagai budidaya manusia dalam beradaptasi dengan alam sesuai dengan maksud dan tujuan manusia penggunanya. Alhasil teknologi adalah ide-ide manusia dalam mempermudah aktifitas pencapaian tujuan.
Aktifitas manusia yang dinamik dan cenderung berkembang tanpa batas sangat mempengaruhi keadaan lingkungan hidup. Industri yang mengalami laju pertumbuhan relatif cepat merupakan bagian dari teknologi. Teknologi industri sebagai teknologi yang modern memiliki andil besar dalam proses perubahan panas bumi.

Prosek Kerja Ilmu dan Teknologi Pangan

untuk lulusan jurusan ilmu dan teknologi pangan bisa melanjutkan kerja diantaranya

1. Industri Pangan
    Berbagai posisi ditawarkan untuk teknolog pangan dalam industri pangan diantaranya Supervisor Quality Control (QC), Quality Assurance (QA), Manajer Produksi, Departemen Research dan Development,dan Konsultan dengan kompensi :
a. Mampu menganalisis parameter mutu dalam bahan (sifat fisik, kimia, biologis)
b. Menguasai standar mutu pangan (nasional maupun internasional)
c. Mampu memimpin tim pengendali mutu (bahan, proses, dan produk akhir)
d. Mampu merencanakan, mengendalikan, mengarahkan, dan memimpin proses produksi
e. Mampu menggali potensi pengembangan produk

2. Lingkup pemerintahan
    Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Departemen Pertanian, Balitbang, POM(Pengawas Obat dan Makanan), LIPI,dll dengan kompetensi ;
a. Mampu melayani masyarakat dengan baik
b. Mampu mengkoordinir bagian yang dipimpinnya di Instansi tempat ia bekerja
c. Berwawasan luas
d. Menguasai Teknologi

3. Konsultan Pangan dan Gizi
Dengan kompetensi :
a. Mampu memberi konsultasi kepada industri makanan tentang produksi, pemasaran, trend produk, serta kualitas produk makanan
b. Mampu memberi konsultasi tentang permasalahan konsumsi gizi dan keamanan pangan

  
 4. Berwirausaha/ Pengusaha di bidang pangan.
Dengan kompetensi :
a. Mampu merencanakan dan mendirikan suatu perusahaan
b. Menguasai manajemen perusahaan
c. Mengembangkan usaha yang telah berjalan
http://sobatspongebob.blogspot.com/2013/01/prospek-lulusan-ilmu-dan-teknologi.html
http://ratnanis.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar